Beranda | Artikel
Perhiasan Paling Indah bagi Wanita Muslimah – Syaikh Abdurrazzaq Al Abbad #NasehatUlama
Senin, 4 Maret 2024

Allah Berfirman (yang artinya), “Salah seorang dari keduanya mendatanginya Musa)sambil berjalan dengan malu-malu, lalu berkata, ‘Sesungguhnya ayahku …`” (QS. Al-Qasas: 25)

Di sini konteksnya mencakup malu dalam perkataan dan perbuatan. Dia datang berjalan dengan malu-malu. Dia datang berjalan dengan malu-malu. Demikian juga, dengan malu-malu berkata.Dengan malu-malu berkata.

Jadi, dia malu dalam ucapan dan perbuatannya. Pada cara berjalannya ada rasa malu, dan pada cara bicaranya juga ada rasa malu,karena terkadang ucapan bisa menghilangkan rasa malu, sebagaimana tindakan terkadang juga bisa menghilangkan rasa malu.

Adapun ini, dia datang dengan rasa malu dalam tindakan, cara berjalannya, serta dalam perkataan, ucapan, dan obrolannya dengan Musa. Malu adalah perhiasan seorang wanita. Inilah perhiasan dan keelokan seorang wanita. Seorang wanita, jika dicabut darinya rasa malu, hilanglah keelokan dirinya.

Keelokan dirinya ada pada rasa malunya. Keelokan dirinya ada pada rasa malunya. Semakin besar rasa malunya, maka itu akan semakin mendorongnya menuju kebaikan yang agung dan keutamaan yang mulia, serta menghalanginya dari keburukan dan kehinaan besar.

Wanita akan selalu dalam kebaikan selama dia masih bersifat dan berhias dengan rasa malunya.

====

قَالَ: فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ إِنَّ أَبِي

وَهَذَا يَتَنَاوَلُ… هَذَا السِّيَاقُ يَتَنَاوَلُ الْحَيَاءَ قَوْلًا وَفِعْلًا فَجَاۤءَتْ تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ فَجَاۤءَتْ تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ أَيْضًا عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ قَالَتْ

عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ قَالَتْ فَكَانَ الْحَيَاءُ فِي قَوْلِهَا وَفِعْلِهَا فِي مِشْيَتِهَا فِيهَا حَيَاءٌ وَقَولِهَا أَيْضًا فِيهِ حَيَاءٌ لِأَنَّ أَحْيَانًا الْقَوْلُ يَكُونُ مُنَافِيًا لِلْحَيَاءِ وَأَحْيَانًا يَكُونُ الْفِعْلُ مُنَافِيًا لِلْحَيَاءِ

وَهَذِهِ فَجَاۤءَتْ عَلَى حَيَاءٍ فِي فِعْلِهَا مَشْيِهَا وَأَيْضًا قَوْلِهَا وَكَلَامِهَا وَمُخَاطَبَتِهَا لَهُ وَالْحَيَاءُ هُوَ زِيْنَةُ الْمَرْأَةِ زِيْنَةُ الْمَرْأَةِ وَجَمَالُهَا الْمَرْأَةُ إِذَا نُزِعَتْ أَوْ نُزِعَ مِنْهَا الْحَيَاءُ ذَهَبَ الْجَمَالُ

جَمَالُهَا فِي حَيَاءِهَا جَمَالُهَا فِي حَيَاءِهَا وَحَيَاءُهَا كُلَّمَا قَوِيَ فِيهَا دَفَعَهَا إِلَى خَيْرَاتٍ عَظِيمَةٍ وَفَضَائِلَ كَرِيمَةٍ وَحَالَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الشُّرُورِ وَالرَّذَائِلِ الْعَظِيمَةِ

وَلَا تَزَالُ الْمَرْأَةُ بِخَيْرٍ مَا دَامَتْ مُتَّصِفَةً بِالْحَيَاءِ مُتَحَلِّيَةً بِهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/perhiasan-paling-indah-bagi-wanita-muslimah-syaikh-abdurrazzaq-al-abbad-nasehatulama/